Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Konstruksi
- Mounts Botanical Garden, Pantai Palem Bagian Barat, Florida
- MANFAAT BAMBU
- Kehidupan masyarakat desa, bambu sangat dekat dan dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat desa mulai lahir (untuk memotong pusar bayi dan sunatan) sampai meninggal (kremasi jenazah). Aktifitas kehidupan sehari-haripun tak luput dari pemanfaatan bambu sebagai bahan makanan (rebung), pembungkus makanan (daun), makanan ternak (pucuk muda), sapu lidi, kerajinan untuk kebutuhan rumah tangga, cinderamata dan mebeuler, industri (pulp dan kertas), konstruksi (jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding, atap dan penyanggah), bahan bakar dan untuk upacara adat
- Manfaat lain dari bambu yaitu memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata. Selain itu bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh pada semua jenis tanah (baik lahan basah/kering), tidak membutuhkan investasi besar, pertumbuhannya cepat, setelah tanaman mantap (3 – 5 tahun) dapat di panen setiap tahun tanpa merusak rumpun dan memiliki toleransi tinggi terhadap gangguan alam dan kebakaran,. Bambu juga memiliki kemampuan peredam suara yang baik dan menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat ditanam di pusat pemukiman dan pembatas jalan raya
- Memperhatikan manfaat bamboo, beberapa Negara asia diantaranya china telah menggunakannya bambu sebagai tanaman utama konservasi alam selain untuk memperbaiki dan meningkat sumber tangkapan air, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah juga pertimbangan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui aneka kerajinan serta kebutuhan konstruksi.
- Masyarakat Bali Desa Pakraman Angseri telah sukses menggunakan Bambu sebagai tanaman hutan rakyat seluas 12 ha, ternyata telah membantu menjaga dan memulihkan aliran air bawah tanah dan mata air panas, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan bamboo untuk usaha kerajinan serta menunjang kehidupan komunitas kera untuk dijadikan sebagai tempat wisata (Sumatera dan Peneng, 2005).
- Bambu Center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister Teknologi Bahan Bangunan dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia (Perbindo) Yogyakarta, telah melakukan berbagai penelitian untuk memanfaatkan bamboo dalam konstruksi bangunan bagi wilayah-wilayah rawan gempa dan bencana alam. Selain itu telah dilakukan pula pemanfaatan teknologi pengolahan bamboo melalui metoda pengawetan untuk meningkatkan nilai pakai bamboo, membuat balok bambu untuk tiang bangunan dan kuda-kuda, papan laminasi, papan panel dan atap bamboo.
- Manfaat bamboo dalam teknologi sangat menjanjikan, memiliki peluang industri dengan investasi kecil, penggunaan teknologi pengolahan sederhana dan siklus panen bamboo sangat pendek dan berkesinambungan.
- KONSERVASI ALAM
- Konservasi alam sangat idealis dan ngetrend diperbincangkan saat orang berbicara seputar kualitas lingkungan dan polusi. Idealisme inipun sangat gencar disuarakan pencinta alam dan lingkungan hidup. Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan karena membutuhkan pertimbangan yang terkadang sangat birokratis dan dilematis.
- Banyak konsep dan terobosan untuk mengatasi dan memelihara lingkungan telah diketahui, namun kenapa sulit ...?? apa kesulitannya... ?? seolah berada dalam suatu lingkaran yang sulit memperoleh ujung dan pangkalnya untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi. Kita sadari, konservasi alam dalam rangka pemulihan hutan dan fungsi-fungsi hutan terhadap lahan-lahan kritis berbasis tanaman kayu sangat mahal dan membutuhkan perawatan dan waktu panjang. Walaupun kita sadari pemerintah telah berupaya membuat berbagai cara untuk memulihkan kembali fungsi hutan pada lahan terbuka, lahan tidur dan lahan kritis untuk kepentingan masyarakat melalui program hutan kemasyarakatan yang berbasis swadaya masyarakat, namun masih memiliki banyak kendala pengelolaannya.
- Data CIFOR telah memperkirakan hutan Indonesia sekitar 3,8 juta ha setiap tahun musnah akibat penebangan. Memperhatikan kondisi demikian, berarti pemerintah perlu melakukan kebijakan jangka pendek untuk menyelamatkan sumber daya alam hutan serta menjaga keseimbangan ekosistim, ekologi hutan dan plasma nuftah serta mengatasi kekeringan dan kerusakan habitat sumber daya alam yang ada. Langkah bijaksana yang dapat diambil dalam jangka waktu pendek terutama untuk melindungi DAS adalah dengan menggunakan bamboo sebagai tanaman reboisasi. Pertimbangan menggunakan bamboo sebagai tanaman untuk penghijauan karena memiliki pertumbuhan sangat cepat, investasi kecil, tidak membutuhkan perawatan khusus, dalam usia 3 – 5 tahun telah memperoleh pertumbuhan mantap dan dapat dipanen setiap tahun. Selain itu dapat dilakukan penanaman campuran secara silang dengan tanaman berkayu (pohon) untuk tujuan pemulihan fungsi hutan kembali dalam jangka pendek.
- Utthan centre dalam upaya konservasi pada lahan bekas penambangan batu di India melakukan penanaman hutan bamboo seluas 106 ha, ternyata dalam waktu 4 tahun permukaan air bawah tanah meningkat 6,3 meter dan seluruh areal penanaman menghijau serta memberi pekerjaan kepada sekitar 80% penduduk setempat dan menambah pendapatan masyarakat melalui industri kerajinan bamboo. (Tewari, 1980 dalam Garland 2004)
- Hasil studi Akademi Beijing dan Xu Xiaoging, melakukan inventarisasi dan perencanaan hutan dengan melakukan studi banding hutan pinus dan bamboo pada DAS ternyata bamboo menambah 240% air bawah tanah lebih besar dibandingkan hutan pinus. (Bareis, 1998, dalam Garland 2004))
- Bamboo sebagai pilihan utama untuk reboisasi pada daerah aliran sungai terutama lokasi sumber tangkapan air, karena memiliki kemampuan mempengaruhi retensi air dalam lapisan topsoil yang mampu meningkatkan aliran air bawah tanah sangat nyata.
- China selain pertimbangan nilai konservasi menanam hutan bamboo untuk kepentingan sumber air dan irigasi terdapat perhitungan ekonomis yang memiliki nilai komersial tinggi, didukung nilai adat dan budaya telah melakukan penanaman hutan bambu seluas 4,3 juta ha yang mampu menghasilkan bambu sebanyak 14,2 juta ton/tahun. Kondisi hutan bamboo di China telah mencapai 3 % dari total hutan dan telah berhasil memberi kontribusi sekitar 25% dari total ekspor sebesar US $ 2,8 milyard (SFA, 1999, dalam Garland, 2004)..
- Suksesnya penanaman bamboo di Negara Asia lainnya, telah memberikan dorongan strategi Indonesia untuk melakukan gebrakan secara nasional untuk menyelamatkan sumber daya alam hutan khususnya daerah aliran sungai dan sumber tangkapan air dalam jangka pendek, sehingga ancaman kekeringan yang diprediksi dengan efek pemanasan global ke depan dapat diatasi dengan menggunakan bamboo sebagai tumbuhan yang perlu mendapat perhatian untuk reboisasi. Bambu dan manfaatnya sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1995, namun pertimbangan eksploitasi kayu lebih mendapat perhatian utama karena memiliki nilai komersial diperhitungkan lebih tinggi dari bamboo.
- KONSTRUKSI
- Bambu pada umumnya telah dikenal masyarakat luas dan dalam konstruksi tidak disadari masyarakat lebih memilih bamboo, seperti untuk tiang penyanggah gedung bertingkat apabila dalam pembangunan/pengecatan, karena mudah diperoleh, murah dan ukuran lebih panjang dengan kekuatan yang mampu menjamin kekokohan penyanggah.
- Bambu memiliki keawetan yang sangat rendah, mudah diserang microorganisme dan serangga sehingga untuk penggunaan jangka panjang orang tidak memilih bamboo. Memperhatikan manfaat dan kekuatan bamboo, telah diupaya langkah pengawetan untuk meningkatkan nilai pakai bamboo sehingga mampu dipakai untuk waktu lama.
- Tanpa pengawetan di tempat terbuka bamboo hanya dapat digunakan 1 – 3 tahun, apabila dibawah naungan/terlindung 4 – 7 tahun, dan pada kondisi ideal dapat digunakan 10 – 15 tahun, apabila dengan pengawetan dapat digunakan lebih dari 15 tahun (Liese, 1980 dalam Morisco 2005)
- Bambu center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister Teknologi Bahan Bangunan dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia (PERBINDO) Yogyakarta, telah melakukan berbagai penelitian tentang pemanfaatan bamboo bagi konstruksi bangunan tahan gempa, serta rancangan perumahan rumah sangat sederhana yang menggunakan bahan bamboo untuk tiang, dinding, kuda-kuda dan atap.
- Konstruksi bangunan yang menggunakan bamboo telah digunakan turun temurun oleh masyarakat adat Toraja, rumah tongkonan dengan menggunakan bamboo sebagai konstruksi penutup atap dan penyanggah sangat baik untuk sirkulasi udara dan memuiliki nilai arsitektur tinggi serta nilai adat yang khas.
- Penggunaan bamboo untuk tujuan konstruksi bangunan jangka panjang sebaiknya dilakukan pengawetan lebih awal, agar bamboo yang digunakan memiliki nilai pakai yang dapat menjamin waktu pakai lama.
- INDUSTRI KERAJINAN
- Pengembangan wirausaha Indonesia terus digerakan dan telah mendapat perhatian banyak kalangan diluar Maluku dengan fokus pola usaha kerajinan tangan. Salah satu bahan baku yang melimpah ruah, murah dan mudah diperoleh adalah bamboo, sehingga tidak merupakan kendala dan bahkan industri kerajinan tangan diluar Maluku memiliki nilai persaingan yang tinggi. Akibatnya para wirausaha kerajinan berusaha bersaing untuk meningkatkan kualitas, penampilan dan manfaat produk barang yang dihasilkan agar dapat diserap oleh pasar dalam dan luar negeri.
- Kendala produk kerajinan berbasis bamboo adalah keawetan bamboo yang rendah, sehingga untuk meningkatkan nilai pakai dan kualitas produk, telah dilakukan pengawetan bamboo sebelum dimanfaatkan. Aneka bentuk kerajinan mulai dari kebutuhan rumah tangga, cinderamata, perdagangan dan industri telah banyak diperkenalkan di pasaran.
- PENUTUP
- Mengenal bamboo dan manfaatnya melalui uraian singkat diatas diharapkan dapat merupakan wacana dalam kebijakan pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk mengambil manfaat sesuai konteks kebijakan dalam rangka melindungi dan merehabilitasi kawasan hutan dalam waktu pendek untuk tujuan konservasi, khususnya pada wilayah DAS yang sangat rawan banjir dan wilayah sumber tangkapan air untuk meningkatkan aliran air bawah tanah berkaitan dengan kebutuhan air bersih masyarakat dan pada hutan terbuka/gundul akibat pola usaha pertanian.
- KESIMPULAN
- Bambu merupakan tanaman yang dapat ditanam pada tanah kering/basah, tidak membutuhkan perawatan khusus, investasi kecil, kemampuan toleransi terhadap lingkungan tinggi memiliki multifungsi sebagai bahan makanan, pembungkus, kerajinan, konstruksi dan industri
- Tanaman bambu memiliki nilai konservasi tinggi karena mampu memberi perkuatan permukaan tanah, melalui kemampuan mempengaruhi retensi air dalam lapisan topsoil, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah (www.jakartagonjang-ganjing.com)